Sembilan Kali Berturut-turut TNI Pecundangi Tentara Australia di Negaranya Sendiri

Letda Siahaan ditandu sebagai seremoni penghormatan juara menembak.

Luar biasa. TNI selalu mampu menjadi juara umum lomba menembak tentara Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) di Puckapunyal Military Range, Victoria, Australia, dalam sembilan tahun terakhir.
Sejak AASAM 2008, TNI yang menggunakan senjata produksi buatan dalam negeri PT Pindad, sukses mengalahkan senjata negara-negara maju seperti Amerika, Inggris, Australia.
Pada AASAM 2016, TNI menjadi juara umum alias pengumpul medali terbanyak. Tim peNnmbak TNI AD berjumlah 19 orang dengan Komandan Kontingen Mayor Inf Safrudin yang sehari-hari menjabat Kasi Operasi Staf Operasi Divisi Infanteri 1 Kostrad.
Bahkan gelar penembak terbaik kelas internasional diraih Letda Inf Appoltak Siahaan, Prajurit Divisi Infanteri 1 Kostrad.
"Saya sangat senang bisa menjuarai kompetisi AASAM tahun 2016 ini," ujar Appoltak selepas ditandu rekan-rekannya, sebagai satu bagian dari tradisi kemenangan di AASAM, seperti dikutip situs resmi TNI
Dikutip dari situs tentara Australia, http://www.army.gov.au/, AASAM mulai digelar 1987 yang awalnya hanya diikuti Australia dan Selandia Baru. Indonesia kali pertama ikut event ini pada 1991. Lalu pada tahun-tahun berikutnya, Indonesia tidak rutin ikut. Pada 2006 dan 2007, event ini tak digelar. Baru sejak 2008, Indonesia rutin mengikuti event ini.

2008
Kontingen menembak TNI Angkatan Darat meraih juara pertama dengan memperoleh 19 medali emas, 23 perak dan 8 perunggu. Posisi kedua diraih oleh Kontingen Angkatan Darat Malaysia dan urutan ketiga ditempati oleh Kontingen Angkatan Darat Singapura.
AASAM 2008 dilaksanakan 2 sampai 25 Mei 2008, yang mempertandingkan 40 kategori.
2009
Kontingen TNI AD membawa 15 personel yang terbagi atas 10 orang petembak dan 5 orang official. Lomba ini diselenggarakan Mei. Kontingen TNI-AD dapat menunjukkan prestasi terbaiknya dengan mendapatkan 59 persen medali emas, 41% medali perak dan 39% medali perunggu dari 41 medali yang diperebutkan.
Senjata yang digunakan TNI AD adalah Senapan Serbu 2 (SS-2) produksi PT Pindad Indonesia.
2010
TNI AD mengirim kontingen sebanyak 15 orang. Lomba dilaksanakan Juni. Kontingen TNI AD
berhasil mempertahankan predikat juara Umum, dengan perolehan 22 medali emas, 13 medali perak, dan 14 medali perunggu.
Para petembak TNI AD ini dibekali oleh Senapan Serbu 2 (SS-2) buatan PT Pindad Indonesia.
2011
TNI AD berhasil meraih medali emas terbanyak. Pada babak akhir kompetisi, Malaysia menjadi lawan terkuat Indonesia, namun kontingen petembak TNI AD berhasil meraih 7 medali emas, 9 medali perak dan 5 medali perunggu, di mana Indonesia mengungguli peserta-peserta dari negara lain. Dalam kompetisi yang berlangsung pada bulan Mei ini, lagi-lagi TNI AD berhasil meraih Juara Umum. Selain menggunakan SS2 milik PT Pindad, TNI AD juga berkesempatan
menggunakan pistol jenis Browning milik Australia.
2012
Kontingen TNI AD yang dikirim berjumlah 17 orang. Dari 51 medali yang diperebutkan TNI AD menyabet 25 emas, sementara tentara Amerika hanya memperoleh 2 emas dan 5 perunggu. Sedangkan Australia diperingkat kedua hanya mengantongi 9 emas, 12 perak, dan 7 perunggu.
Prajurit TNI AD hanya memakai senjata buatan PT Pindad jenis SS2 dan mampu meredupkan pamor senjata MP4 Carbine Amerika Serikat, SAR 21 Singapura, Steyr Aug Austria, HK G36, atau HK416.
2013
Kompetisi digelar pada Mei ini, kontingen TNI AD beranggotakan 24 prajurit Kostrad dan 6 dari Kopassus. TNI berhasil merebut 58 medali termasuk 17 medali emas.
Prestasi ini menuai pujian dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang dalam akun twitternya, menulis,"Kontingen TNI AD dg gemilang menang lomba tembak AASAM di Australia, raih 17 medali emas. Selamat. Saya bangga. Prajurit TNI dg senjata buatan Pindad sering menang lomba tembak lawan tentara negara lain. Indonesia bangga.
2014
Tim penembak TNI Angkatan Darat kembali mengukir prestasi membanggakan dengan berhasil memperoleh 32 medali emas, 15 perak serta 20 perunggu dan menjadi juara umum pada lomba 16 Mei 2014.
Tuan rumah Australia dengan perolehan medali 6 emas, 15 perak, dan 20 perunggu. Sementara di urutan ketiga ditempati oleh tim penembak dari tentara Brunei Darussalam dengan perolehan medali 5 emas, 4 perak, dan 1
Perunggu.
Lomba diikuti oleh 16 tim penembak dari tentara negara di kawasan Asia Pasifik, yaitu Australia, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jepang, Filipina, Thailand, Timor Leste, Papua Nugini, Singapura, Brunei Darussalam, Selandia Baru, Kaledonia Baru, Tonga, Kanada, dan Indonesia.
2015
TNI berhasil mengukir prestasi dengan menjadi juara umum AASAM ke-8 kalinya. Dalam AASAM kali ini kontingen yang berasal dari Angkatan Darat (TNI AD) ini meraih gelar juara umum dengan merebut 56 medali. Ke-56 medali itu terdiri dari 30 emas, 16 perak dan 10 perunggu
Sedangkan, tuan rumah Australia menempati urutan kedua dengan perolehan 4 medali emas, 9 perak dan 6 perunggu. Disusul Amerika serikat di urutan ketiga dengan 4 emas, 1 perak dan 2 perunggu.
TNI bisa dikatakan menang telak dengan selisih sangat jauh dari negara lain.
2016
Tim petembak TNI AD berjumlah 19 orang dengan Komandan Kontingen Mayor Inf Safrudin yang sehari-hari menjabat Kasi Operasi Staf Operasi Divisi Infanteri 1 Kostrad.
Lomba tembak AASAM digelar sejak 3 hingga 30 Mei 2016. Untuk sementara Indonesia sduah mendapatkan 18 emas, 8 perak, 4 perunggu. Jauh meninggalkan kompetitor.

sumber

Comments