Freeport Kena Tackling Keras, Indonesia Dapat Tendangan Bebas dan Pinalti

Makna PP No.1/2017 tentang Minerba
PP No.1/2017 menjadi tonggak sejarah bagi Indonesia pada awal tahun ini. Kalau kita cermati PP ini memiliki nomor urut 1 dalam tahun 2017. Artinya PP ini menjadi prioritas pemerintah untuk memulai tahun yang penuh berkat ini. PP nomor 1 diawal tahun 2017, juga menunjukan pada tahun 2016 telah terjadi persiapan panjang dan matang sehingga perlu dicetuskan diawal tahun menjadi kado bagi seluruh rakyat Indonesia.
Salah satu muatan dari PP ini adalah perikatan Indonesia dengan Freeport berubah dari Kontrak Kerja (KK) menjadi IUP (Izin Usaha Pertambangan). Makna dari KK menjadi IUPK (Izin Usaha Pertambangan Khusus) adalah Indonesia menjadi tuan atas Freeport, menjadi tuan dinegeri sendiri. Bila dengan KK kita sepertinya setara dengan Freeport, namun dengan IUP maka Indonesia menjadi diatas Freeport, mereka harus tunduk dengan hukum positif kita. Mau tidak mau Freeport harus tunduk, walau laba sudah berkurang banyak.
Freeport sekarang disejajarkan dengan tambang lainnya. Tidak menjadi spesial lagi. Mereka mengalami down-grade yang luar biasa, sehingga menjadi peserta kelas tengah, serupa dengan tambang lainnya. Degradasi posisi juga degradasi keuntungan.
Duet Maut Jonan-Archandra (JA)
Seperti yang pernah saya singgung pada POLITIK B2 (Busuk atau Bagus) Kerja keras apik JA membuahkan hasil bombastis bukan hanya bagi Kementerian ESDM, namun menjadi keberhasilan seluruh rakyat Indonesia. Pakde tidak salah memilih mereka. Perlu satu orang yang tegas yang dipasangkan dengan satu orang yang ahli dibidangnya.
Pasangan ini seperti pasukan ninja, diam-diam bergerak tanpa diketahui orang banyak, namun tiba-tiba kepala musuh sudah mendapat ancaman serius dengan senjata kecilnya. Puluhan tahun Indonesia diperas habis sumber daya alamnya, gesekan sosial yang semakin memanas, perpolitikan yang ikut campur untuk ikut ambil untung, namun hanya selang berapa bulan saja setelah diangkat, duet maut ini langsung menghentikan keran ketidakadilan itu.
Layaklah kita beri apresiasi kepada duet JA. Pak ini saya habis makan rujak, kalau berkenan izinkan saya mengantar rujak segar ini dengan bumbu gula merah via grab-bike. Tapi jangan lupa kita doakan mereka agar tetap murni bekerja dan menyelesaikan semua target besar dari pakde.
Menambah Keuntungan Negara
Berdasarkan data yang ada di Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP 2009), pemerintah mencatat PTFI membukukan penjualan sebesar Rp 55,5 Triliun (2009) dan menghasilkan laba sebesar Rp 24,8 T. Bagian Indonesia cuma sebesar  868 M dengan royalti 3,5%. Sekarang kita sudah mendapat jatah royalti sebesar 51%, sehingga pemasukan kita 12,58 triliun. Uang sebesar itu menjadi masukan rutin untuk APBN kita sehingga bisa membiayai semua niat mulia presiden yang ingin meratakan pembangunan dari Sabang sampai Merauke (maaf bila ada kesalahan hitung, nasib anak IPS).
Tax amnesty tahap kedua yang sudah menyuntik ribuan triliun untuk APBN, ditambah lagi dengan royalti 51% dari Freeport, dan potensi ekspor produk lokal kita, dan semua sumber pemasukan yang ada, maka bisa dipastikan Indonesia akan menjadi negara yang lebih baik dari segi ekonomi dari periode sebelumnya

Revolusi Mental Kian Nyata
Mental minder yang hanya bisa pasrah dengan keadaan sudah dipukul telak dengan semangat revolusi mental. Sudah berapa lama dan sudah berapa banyak rupiah yang digerus karena pembiaran pemerintah kita yang dulu? Atau mungkin pemerintah dulu juga ikut bermain untuk mempermiskin bangsa sendiri dan memperkaya dompet pribadi? Kita kurang tahu apa yang sebenarnya terjadi.
NAMUN, pemerintah sekarang didalam komando pakde Jokowi kembali mengangkat harkat dan derajat Indonesia di mata dunia. Polemik lingkaran setan freeport, langsung dicukur habis. Kita melihat sikap tegas pada kepemimpinan kali ini. Tidak kenal kompromi. Sehingga kitapun bisa sedikit bangga menjadi bagian dari nusantara.
Mental pecundang diubah menjadi mental satria. Mental kerupuk diubah menjadi mental baja. Mental pemalas diubah menjadi mental pekerja. Sungguh kawan, kita sekarang ada dalam arus yang kuat ini, arus revolusi mental. Banyak orang yang sudah merasakannya dan terjun kedalam. Maukah engkau bergabung dengan kami??? Mental kita harus berbeda kawan. Tahun saja sudah baru, mentalnya juga harus baru.

Comments