Kondisi Jepang tak
jauh berbeda dengan Indonesia, dimana masyarakat yang berada di kota kecil
lebih memilih untuk berpindah ke kota-kota besar. Saat ini Jepang sedang giat
giatnya meningkatkan aliran orang dari kota besar ke kota kecil dan
membuka peluang pekerjaan di kota kecil.
Wakil Menteri
Internasional Affairs Jepang, Mr. Hiromichi Matsushima menyampaikan bahwa
kondisi jepang saat ini sedang mengalami penurunan jumlah penduduk khususnya
angkatan kerja, sehingga dalampenyedian social service dan manufaktur tidak
optimal. "Saat ini Sama seperti program transmigrasi yang ada di
Indonesia," ujar Hiromichi Matsushima di Malaysia.
Menanggapi hal tersebut,
Sekjen Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Anwar
Sanusi yang mendampingi Menteri Marwan Jafar saat menghadiri acara FAO
Conference wilayah Asia Pacific ke 33, di Putrajaya, Malaysia mencoba melakukan
penjajakan kerjasama dengan Vice Minister for International Affairs Japan Mr.
Hiromichi Matsushima dalam menangkal arus urbanisasi.
"Untuk itu
Jepang mengembangkan “Sixth industrialization” agar pembangunan di kota
kecil dapat dipercepat melalui new inisiative. Istilah ini mengacu pada
integrasi vertikal industri primer, sekunder, dan tersier," ujar Anwar.
Anwar menambahkan,
Indonesia-Jepang sepakat membangun kerjasama terkait ketahanan pangan khususnya
di pedesaan.
"Tujuan
kerjasama ini adalaha agar terjadi peningkatan pendapatan petani di pedesaan,
sehingga masyarakat desa tidak banyak yang melakukan perpindahan ke kota,"
tandasnya.?
Sebelumnya,
Indonesia dan Jepang juga telah melakukan pengembangan pedesaan belajar dari
program One Village One Product (OVOP) yang telah berhasil dilaksanakan di
Jepang. Kementerian Desa pada tahun lalu sudah melakukan kunjungan ke Ministry
of Internal Affairs and Communications Jepang dan JICA. Dalam
pertemuan tersebut telah didiskusikan rencana mutual cooperation antara kedua
isntitusi.
Sumber : kementrian Desa
Comments
Post a Comment