Studi: 52% Miliarder Dermawan Cemas Uangnya Disia-siakan
Sebuah studi tentang orang kaya yang dermawan menemukan jika
penyumbang paling murah hati berumur di bawah 40 tahun. Namun para
penyumbang ini diketahui khawatir jika pemberian sukarela mereka tidak
berguna sama sekali.
Melansir laman Thinkadvisor.com, Jumat (8/4/2016) SEI Private Wealth Manajemen dan Scorpio Partnership
melakukan survei terhadap 275 orang dengan rata-rata total aset
keuangan US$ 18 juta atau setara dengan Rp 236,9 miliar (estimasi kurs
13.165 per dollar AS).
Dalam survei tersebut, sebanyak 58 persen adalah laki-laki dan 42
persen berjenis kelamin perempuan. Mereka rata-rata berusia 51 tahun,
dengan 21 persen berada di bawah 40 tahun.
Para responden termuda mengaku, mereka menyerahkan 27 persen dari
kekayaannya setiap tahun, rata-rata sebanyak dua kali. Sementara mereka
dengan aset US$ 10 juta atau lebih, menyumbangkan 21 persen dari
kekayaan mereka.
Meski begitu, ternyata mereka juga punya kecemasan tersendiri.
Sebanyak 52 persen dari mereka dengan kekayaan di atas US$ 10 juta (Rp
131,6 miliar), merasa khawatir bahwa uangnya sama sekali tidak membawa
perubahan, atau bahkan tersia-siakan.
Kekhawatiran tersebut membuat tidur mereka tidak sebaik penyumbang yang tidak terlalu kaya.
Penyumbang dengan aset kekayaan yang rendah, tidak merasa khawatir
mengenai kemana uang pemberiannya. Penyumbang yang tidak merasa khawatir
ini berumur di atas 60 tahun. Para penyumbang perempuan juga merasa
lebih tenang dibandingkan penyumbang pria.
Sebanyak 44 persen dari responden mengatakan, mereka sering mencari
nasihat tentang keputusan keuangan yang sulit dari para ahlinya.
Sebanyak 21 persen mencari pendapat kepada keluarganya dan 20 persen
mengandalkan diri sendiri. (Shabrina Aulia Rahmah/nrm)
sumber : disini
Comments
Post a Comment