Heboh!! Jajanan Anak ‘Bihun Kekinian’ Bergambar “Bikini” Bertuliskan Remas Aku Resahkan Orang Tua

Gambar Jajanan Anak
 Dianggap mengandung konten berbau pronografi, Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen (LP2K) Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), akan melakukan antisipasi peredaran makanan berlabel Bikini Snack dengan melakukan pemeriksaan terhadap toko-toko penjual makanan kemasan di Semarang.
“Saat ini kami belum menemukan laporan adanya peredaran produk itu. Tapi, kalau sampai beredar di Semarang itu jelas sangat merugikan konsumen, terutama anak-anak. Oleh sebab itu, kami berencana melakukan koordinasi dengan lembaga-lembaga terkait untuk melakukan sweeping produk itu di pasaran,” kata Kepala LP2K Semarang, Ngargono, seperti dikutip dari Madiunpos, Rabu (3/8/2016).
Bikini Snack merupakan jajanan berbentuk mie kering yang dikonsumsi sebagai camilan. Permasalahannya, produk tersebut dikemas dalam bungkus plastik yang bergambar bikini dan bertuliskan “remas aku”.
Produk ini dipasarkan melalui media jejaring sosial, seperti Instagram. Selain itu, jajanan yang nama dan cara promosinya berkonotasi porno ini juga dipasarkan melalui berbagai laman atau aplikasi jual beli online.
Ngargono menilai, produk Bikini Snack tidak layak diedarkan karena jajanan ini memiliki kemasan berbau pornografi. Kemasan itu bisa meracuni pikiran anak-anak terkait tindakan tidak senonoh.
Produk itu juga dinilai melanggar Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan. Dalam peraturan itu diatur bahwa produk makanan harus dikemas secara benar dan tidak menyesatkan masyarakat.
“Kalau kemasannya seperti itu jelas menyesatkan konsumen, terutama anak-anak. Oleh karena itu, kami juga akan mendesak BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) untuk memperketat peredaran jajanan ini,” ujar dia.
Para orang tua yang mengetahui peredaran makanan ringan ‘Bikini’ merasa resah dan sangat menyayangkan makanan ringan tersebut beredar. Pasalnya snack seperti itu pasti disukai oleh anak-anak apalagi harganya cukup terjangkau. Jika anak melihat gambar seksi dan tulisan tak sopan itu tentu akan merusak fikiran.
Direktur Eksekutif Jaringan Anak Nusantara, Nanang Djamaludin  angkar suara terkait beredarnya makanan ringan yang menjurus ke arah p*nografi tersebut. Menurut Nanang peredanan makanan ringan tak mendidik itu adalah siasat yang digunakan oleh pelaku jaringan industri p*rnografi.
Nanang menjelaskan bisnis tersebut cukup menggiurkan dilihat dari segi keuntungan selain n*rkoba. Pembuat snack Bihun Kekinian diduga ingin membangun perpustakaan p*rno di otak anak Indonesia sejak kecil melalui hal yang disukai anak-anak seperti makanan ringan yang tengah heboh ini.
Nanang berharap supaya pemilik bisnis makanan ringan Bihun Kekinian segara ditangkap dan diadili supaya tidak membuat otak anak-anak rusak karena snack yang tidak mendidik tersebut.

Comments